Gambaran Tingkat Stress Dan Kualitas Hidup Pada Pasien Multiple-Drug Resistance Tuberculosis Di Poliklinik MDR RS. Paru Prof. Dr. Goenawan Partowidigdo Cisarua Kabupaten Bogor Tahun 2019

Main Author: Penulis I ;Ratu Hafifah Arifin Penulis II ;Udi Wahyudi
Other Authors: Anggie Oktaviana
Format: Journal pdf
Terbitan: Poltekkes Kemekes Bandung Prodi Keperawatan Bogor , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2474
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/53eb68592a201e9aa4b2629fa88ffccb.pdf
Daftar Isi:
  • Resistansi Mycobacterium tuberculosis terhadap OAT adalah keadaan di mana bakteri tersebut sudah tidak dapat lagi dimusnahkan dengan OAT. TB resistan OAT pada dasarnya adalah suatu fenomena buatan manusia, sebagai akibat dari pengobatan pasien TB yang tidak adekuat maupun penularan dari pasien TB resistan OAT yang memerlukan pengobatan selama 18-24 bulan. Penyakit menahun seperti MDR-TB membutuhan proses penyembuhan dalam jangka waktu panjang yang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stress yang akan menurunkan kualitas hidup pasien. Adapun tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat stress dan kualitas hidup pada pasien MDR-TB di Poliklinik RS. Paru Prof. Dr. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Cara pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dengan sampel yang di dapat sebanyak 46 responden. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner tingkat stress yang berisi 10 poin pertanyaan dan kuesioner kualitas hidup 26 poin pertanyaan. Hasil penelitian yang didapat dari 46 responden menunjukkan bahwa sebagian besar (80%) mengalami tingkat stress sedang, (13%) mengalami tingkat stress ringan dan sebagian kecil (7%) mengalami tingkat stress berat. Kemudian dalam kualitas hidup menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya (52%) dengan kualitas hidup sedang, (39%) dengan kualitas hidup buruk, (7%) dengan kualitas hidup baik, dan sebagian kecil (2%) dengan kualitas hidup sangat buruk. Hasil penelitian ini menjadi masukkan untuk meningkatkan dalam mengatasi masalah psikologis dan psikososial pada pasien MDR-TB.