HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KARBOHIDRAT SEDERHANA, ASUPAN SERAT DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD CIBABAT KOTA CIMAHI TAHUN 2016

Main Author: Penulis : Siti Mnawaroh (P17331113062) Pembimbing : Siti Utami, SKM.,M.Kes
Other Authors: Renny Yanuarti, S.Sos
Format: PDF
Terbitan: Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Gizi , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/241
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/9feb7761b180284407e3314ae2145ea0.pdf
Daftar Isi:
  • Diabetes Melitus merupakan kumpulan gejala yang timbul yang disebabkan oleh adanya gangguan sistem metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat kurangnya produksi insulin sehingga menyebabkan kadar glukosa meningkat. Asupan karbohidrat sederhana perlu diperhatikan karena mudah menaikkan kadar glukosa darah, selain itu konsumsi asupan karbohidrat sederhana perlu diimbangi dengan asupan serat karena dapat membantu dalam pengendalian glukosa darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan karbohidrat sederhana, asupan serat terhadap kadar glukosa darah puasa pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RSUD Cibabat Kota Cimahi tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, dengan jumlah 30 orang sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data yang dikumpulkan adalah asupan karbohidrat sederhana dan asupan serat melalui metode wawancara Recall 24 Jam dan Kadar Glukosa Darah Puasa melalui rekam medik pasien. Dari hasil penelitian diperoleh informasi sebagian besar sampeln memiliki asupan karbohidrat sederhana kategori baik yaitu sebanyak 23 orang sampel (76,7%). Sebagian besar sampel memiliki asupan serat dengan kategori tidak baik yaitu sebanyak 27 orang sampel (90%). Untuk Kadar Glukosa Darah Puasa sebagian besar sampel memiliki kadar glukosa darah puasa dengan kategori tidak baik yaitu sebanyak 21 orang sampel (70%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat sederhana terhadap kadar glukosa darah puasa (p=0,640) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan serat terhadap kadar glukosa darah puasa (p=0,21). Untuk sampel yang memiliki asupan serat dengan kategori tidak baik dianjurkan mengkonsumsi asupan serat sesuai yang dianjurkan yaitu ≥25 gram/hari.