GAMBARAN ASUPAN KARBOHIDRAT SEDERHANA, LATIHAN JASMANI DAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UNIT RAWAT JALAN RS DUSTIRA KOTA CIMAHI
Main Author: | FALYA NAFTHARINA/ P17331115044 |
---|---|
Other Authors: | Pembimbing : Mira Mutiyani, S.Gz, M.Sc Ketua Penguji : Widartika, SKM, M.P.H Anggota I : Gurid PEM, SKN, M.Sc Anggota II : Mira Mutiyani, S.Gz, M.Sc |
Format: | Karya Tulis Ilmiah PDF |
Terbitan: |
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2364 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/04e5c33ea7a92ae76c7233df49326386.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/25962601263d828b04b82362c0e14c2e.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/7fc00283ee7ae7c8dfa527c5fa752dde.pdf |
Daftar Isi:
- Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah puasa yaitu asupan karbohidrat sederhana yang lebih dan latihan jasmani yang kurang sehingga perlu diperhatikan agar sesuai dengan anjuran dan dapat menjadi pengendalian glukosa darah .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan karbohidrat sederhana, Latihan Jasmani dan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Unit Rawat Jalan RS Dustira Kota Cimahi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang yang diambil dengan cara Purposive Sampling. Data asupan karbohidrat sederhana menggunakan form Semiquantitative Food Frequency Questioner dan data latihan jasmani menggunakan form latihan jasmani. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel memiliki kadar glukosa darah yang tidak terkendali sebanyak 33 sampel (89,2%) , asupan karbohidrat sederhana yang lebih sebanyak 32 sampel (86,5%), dan latihan jasmani yang kurang sebanyak 36 sampel (97,3%). Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko terjadinya diabetes melitus maka Poliklinik Penyakit Dalam RS Dustira perlu mengadakan penyuluhan atau edukasi lebih mendalam mengenai pentingnya melakukan latihan jasmani dan pembatasan karbohidrat sederhana pada penyakit diabetes melitus.