Daftar Isi:
  • Kegemukan pada remaja ditandai dengan berat badan yang relatif berlebihan bila dibandingkan dengan usia atau berat badan remaja sebaya, sebagai akibat terjadinya penimbunan lemak yang berlebihan dalam jaringan lemak tubuh. Berdasarkan hasil data Riskesdas tahun 2013 di Jawa Barat prevalensi kegemukan sebesar 7,5% dan di Kabupaten Bandung sebesar 6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat sederhana dan kejadian kegemukan pada remaja di SMPN 1 Majalaya. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, jumlah sampel siswa kelas VIII sebanyak 40 orang. Data yang diambil meliputi karakteristik sampel, asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat sederhana, dan kegemukan. Data asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat sederhana diperoleh dengan metode food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali. Dari hasil penelitian sebanyak 18 orang (45%) memiliki asupan energi lebih, 22 orang (55%) memiliki asupan energi cukup. Sebanyak 25 orang (62,5%) memiliki asupan lemak lebih, 15 orang (37,55%) memiliki asupan lemak cukup. Sebanyak 22 orang (55%) memiliki asupan karbohidrat sederhana lebih, 18 orang (45%) memiliki asupan karbohidrat sederhana cukup. Kejadian kegemukan sebanyak 26 orang (65%). Perlu diberikan edukasi kepada siswa/i dengan status gizi gemuk yang memiliki asupan berlebih untuk membatasi makanan dan minuman yang mengandung tinggi energi, tinggi lemak, dan tinggi karbohidrat sederhana.