VALIDASI METODE ORTO FENANTROLIN PADA PEMERIKSAAN KADAR ZAT BESI DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI
Main Author: | RIA AGUSTINA(P17335115030), Dra. Mimin Kusmiyati, M. Si ( ) NIP : 196308111994032001,Dra. Ganthina Sugihartina, Apt. M. Si. ( ) NIP : 196306281990032002, Yayat Sudaryat, S. T, M. T ( ) NIP : 195810051981021002 |
---|---|
Other Authors: | Ardi Rahman A.Md |
Format: | KTI PDF |
Terbitan: |
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN FARMASI
2018
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/2050 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/bd4f9c7bbc2d98f018d3447e5554befe.pdf |
Daftar Isi:
- Zat besi merupakan unsur esensial dari tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan erythropoesis dan anemia. Besi dan garamnya hanya dapat diberikan untuk pengobatan dan pencegahan anemia akibat kekurangan zat besi. Sediaan yang biasa digunakan untuk terapi substitusi pada kekurangn zat besi berbentuk tablet atau kapsul yang dalam peredarannya harus memenuhi beberapa persyaratan, salah satunya adalah persyaratan kadar. Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kadar zat besi adalah metode Orto Fenantrolin dengan menggunakan Spektrifotometri Visibel. Untuk meminimalkan gangguan analisa diperlukan perlakuan awal terhadap sampel, yaitu dengan destruksi. Pengukuran kadar zat besi dilakukan dengan penetapan kadar menggunakan spektrofotometri visible yang didasarkan pada reaksi pembentukan komplek dengan 1,10 fenantrolin pada pH 3,2-3,3 membentuk kompleks berwarna merah orange, yang dapat diukur absorbansinya pada spektrofotometer visible. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh adalah 511 nm. Hasil regresi linier kurva baku adalah y=0,2518x+0,0016 dengan nilai r=0,9998; dengan % RSD < %; LoD=0,0032 ppm dan LoQ=0,0141 ppm. Kadar zat besi yang diperoleh adalah, Pada sampel A sebesar 100,41% dan 108,73%. Pada sampel B sebesar 99,85% dan 112,16%. Pada sampel C sebesar 98,89% dan 115,71%. Pada sampel D sebesar 100,35% dan 108,63%. Pada sampel E sebesar 97,04% dan 107,17%.