Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kematian balitadi Indonesia karena ISPA. Angka kejadian ISPA tertinggi di Kota Bandung ada di Puskesmas Garuda Kota Bandung. Merokok merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya kasus ISPA di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pengunjung Puskesmas Garuda Kota Bandung 2017. Merokok merupakan salah satu faktor risiko ISPA karena rokok mengandung zat-zat berbahaya yang terkandung didalamnya seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian korelasional dengan pendekatan case controlyang dilakukan pada 50 sampel kasus dan 50 sampel kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah metode accidental sampling. Peneliti menggunakan data primer, dengan melakukan wawancara dengan menggunakan lembar checklist kepada responden. Analisis chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita pengunjung Puskesmas Garuda Kota Bandung dan digunakan yaitu odds ratio(CI 95%). Hasil penelitian menunjukkan terhadap hubungan antara merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita pengunjung Puskesmas Garuda 2017 dengan p-value0,044 dan odds ratio 4,419 (95% CI = 1.151;16.966) Disarankan kepada pihak Puskesmas Garuda untuk melakukan kegiatan yang dapat menurunkan angka perokok di wilayah kerjanya melalui penyuluhan kesehatan mengenai bahaya rokok untuk kesehatan.