Daftar Isi:
  • Kejadian balita sangat pendek dan pendek di Indonesia masih tinggi salah satunya di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo yang berada di Kecamatan Bojongloa Kidul. Wilayah Kecamatan Bojongloa Kidul ini tercatat sebagai wilayah rawan gizi di Kota Bandung sehingga wilayah tersebut perlu dilakukannya permantuan gizi sejak dini karena proses untuk menjadi seorang anak bertumbuh pendek dimulai sejak dalam rahim hingga usia dua tahun. Proses tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor status gizi ibu yang bisa dilihat dari berat badan lahir anaknya, dimana berat badan lahir memberikan sebuah indikasi dari gizi ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita diwilayah kerja UPT Puskesmas Kopo Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik sampling yang dipakai adalah metode purposive sampling. Data berat badan lahir di dapat dari wawancara, sedangkan mengetahui balita stunting dengan cara mengukur TB/U. Analisis chi-square dipergunakan untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Kopo Kota Bandung (p-value 0.039). Maka rekomendasi bagi ibu hamil disarankan agar memperhatikan gizi pada saat hamil agar anak tidak mengalami BBLR yang akan beresiko anak menjadi stunting di masa depan