Daftar Isi:
  • Data menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, terdapat Siswa SD dan SMP, 35-50% siswa tidak sarapan sebelum sekolah. Sementara itu, 44,6% anak sekolah yang sarapan memiliki kualitas gizi sarapan dengan kualitas rendah. Namun seringkali orang tua menganggap bahwa sarapan merupakan hal yang kurang penting karena kurangnya pemahaman orang tua akan pentingnya sarapan pagi ataupun kesibukan orang tua yang tidak bisa menyediakan sarapan pagi bagi anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui gambaran pengetahuan orang tua tentang sarapan pagi bagi anak usia sekolah di SDN Sirnagalih Kab. Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jumlah sampel yang diambil dengan teknik random sampling secara acak sederhana (simple random sampling) dengan mengundi anggota populasi (lottery technique) dan untuk menentukan jumlah sampel dari masing-masing kelas digunakan proporsional sampling sebanyak 85 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan lembar kuesioner pengetahuan sarapan pagi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer. Hasil penelitian dan simpulan mengenai pengetahuan orang tua tentang sarapan pagi bagi anak usia sekolah di SDN Sirnagalih Kab. Bandung Barat yaitu sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang sarapan pagi dengan jumlah 57 orang (67,1%), kemudian hampir setengah responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang sarapan pagi dengan jumlah 23 orang (27,1%), dan sebagian kecil responden memilki tingkat pengetahuan yang kurang tentang sarapan pagi dengan jumlah 5 orang (5,9%). Rekomendasi kepada institusi pendidikan SDN Sirnagalih Kab. Bandung Barat untuk melakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya sarapan pagi bagi anak usia sekolah