Daftar Isi:
  • Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya peningkatan jumlah pasien baru yang menjalani hemodialisa sebesar 22,56 %.Pasien yang menjalani hemodialisasering mengalami beberapa masalah termasuk masalah psikologi,salah satunya yang sering dialami adalah kecemasan.Kecemasan merupakan respon emosional terhadap penilaian individu yang subjektif, berkaitan dengan perasaan tidak pasti serta tidak berdayadan untuk mengatasinya diperlukan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSAU Dr. M. Salamun Bandung 2017. Metode penelitian adalah deskriptif kolerasional dengan desain crosssectional, jumlah sampel sebanyak 36 responden dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terpimpin dengan berpedoman pada kuesioner dukungan keluarga dan ZungSelf-RatingAnxietyScale. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan analisa bivariat menggunakan spearmanrank’s. Hasil penelitian didapatkan lebih dari setengahnya responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik (55,6 %) dan sisanya mendapatkan dukungan keluarga yang kurang (44,4%). Kemudian lebih dari setengahnya mengalami kecemasan sedang (63,9%), disusul dengan hampir setengahnya mengalami kecemasan ringan (30,6%) dan sebagian kecil mengalami kecemasan berat (5,5 %). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien yang menjalani hemodialisa (p=0,034). Untuk itu direkomendasi kepada perawat untuk melibatkan keluarga dalam melakukan perawatan hemodialisa khususnya dalam mengurangi tingkat kecemasan dengan meningkatkan dukungan keluarga.