Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi dengan penyakit diabetes melitus yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Diabetes melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang tergolong penyakit kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Perasaan stres terbebani oleh penyakit yang diderita dan pengobatan serta diet yang harus dijalani dapat menjadi stressor pasien DM tipe II mengalami depresi. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan tingkat depresi pasien DM Tipe II di Poliklinik diabetes Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan survey deskriptif dengan jumlah sampel 113 responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat ukur kuisioner baku Beck Depression Inventory II (BDI II) untuk disebar kepada responden. Pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi dengan analisa univariat ditribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan responden yang mengalami depresi sebanyak 59 responden (52,2%) dengan rincian depresi ringan sebanyak 41 responden (36,3%), depresi sedang 16 responden (14,2%) dan depresi berat 2 responden (1,8%) dan sisanya 54 responden (47,8%) tidak mengalami depresi. Angka tertinggi pada pasien DM Tipe II yang mengalami depresi terjadi pada kelompok usia dewasa akhir (50-59 tahun) 32 responden (28,3%) dan mayoritas terjadi pada perempuan (39,9%). Kesimpulan lebih dari setengahnya pasien DM Tipe II di Poliklinik Diabetes Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat mengalami depresi. Disarankan kepada perawat sebagai rekomendasi perlu melakukan intervensi untuk mengatsi depresi adalah dengan relaksasi otot progresif.