Daftar Isi:
  • Penelitianinidilatarbelakangiolehtingginyaprevalensipenyakitasma di Indonesia dansemakinmeningkatsetiaptahunnya,termasuk dikota Bandung. Hasilstudipendahuluan di RS Paru Dr. H. A Rotinsulu Bandung didapatkandari 10 pasienasma 8 diantaranyamemilikiasma yang tidakterkontrol, dan 2 pasienmemilikiasma yang terkontrolsebagian.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuigambaranasthma control testberdasarkankarakteristikpasienasma.Asmaadalahsuatukelainanberupainflamasikroniksalurannapas yang menyebabkanhipereaktifitasbronkusdanpenatalaksannyabertujuan agar asmadapatterkontroldanpenderitaasmadapathidup normal tanpahambatandalammelakukankegiatansehari-hari, beberapafaktorberperandalammempengaruhitingkatkontrolasma, seperti :usia, jeniskelamin, tingkatpendidikan, merokok, derajatasma, IMT dll.Metodepenelitian yang dipergunakanyaitudeskriptif. Populasipadapenelitianinisemuapasien yang datangberobat, sampel58 orang, teknik sampling accidentalsampling. Pengumpulan data menggunakankuesioner ACT. Hasilpenelitiandidapatkanpasienlansiasebagianbesar (74,1%) tidakterkontrol, pasienlaki-lakisebagianbesar (58,6%) tidakterkontrol, pasiendengantingkatpendidikandasarsebagianbesar(53,5%)tidakterkontrol, pasiendengan IMT lebih/obesitassebagianbesar(55,2%)tidakterkontrol. Berdasarkanhasilpenelitiandapatdisimpulkanbahwatingkatkontrolpasienasma di PoliklinikAsma Center RS Paru Dr. H. A Rotinsulusebagianbesartidakterkontrol. Perawatdantimmedisdiharapkandapatmeningkatkatkanasuhankeperawatandengancaramemberikanpendidikankesehatanmengenaiperawatandanpenangananasmadirumahsehinggadiharapkanpasienasmadapatmeningkattingkatkontrolnyadanpasiendapathidup optimaltanpahambatan