HUBUNGAN STRUKTUR PERAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RW 06 KELURAHAN PADJAJARAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIRKALIKI KOTA BANDUNG 2017

Main Author: Penulis : Tantan Kantana Pembimbing : Achmad Husni SKM.,MKep. Ketua Penguji : Dra.Hj.Ruslaini MKes. Anggota Penguji : Tati Suhaeti APP.,Mkes.
Other Authors: Jati Setiati S.IIP
Format: KTI Mahasiswa pdf
Terbitan: Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Bandung , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1915
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/70884f7f8ccdd490c42bd4992082dbb4.pdf
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/0f8c9c2a20334aa02a430f3bca49c411.pdf
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/aa051c204de84c37e4804320360b67ad.pdf
Daftar Isi:
  • Hipertensi memiliki prevalensi yang tinggi yaitu 25,8% di indonesia. Pada tahun 2014 angka hipertensi di jawa barat mencapai 1.266.583 orang kasus hipertensi. Salah satu penyebab faktor penting dalam hipertensi adalah pengobatan yang dijalaninya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat, salah satunya adalah peran keluarga dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di RW 06 Citepus Kelurahan Padjajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah, deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian yaitu Cross Sectional. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah keluarga yang salah satu anggotanya mengalami hipertensi, dengan jumlah sampel 80 keluarga pada satu RW. Tehnik pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan menggunakan instrument penelitian berupa kuisioner. Pengumpulan data dilakukan pada 20 sampai dengan 21 Juni 2017 di RW 06 Citepus Kelurahan Padjajaran, dengan memberikan kuisioner langsung kepada keluarga. Hasil penelitian yaitu keseluruhan keluarga yang memiliki struktur peran keluarga yang mendukung yaitu 42 keluarga , 30 (65,2 %) keluarga diantaranya patuh minum obat hipertensi. Sedangkan dari keluarga yang memiliki struktur peran keluarga yang tidak mendukung yaitu 38 keluarga, hanya 16 (34,8 %) keluarga yang tidak patuh minum obat hipertensi. Hasil uji statistik diperoleh (P value) = 0,015 pada α 0,1 yang berarti 0,015 < 0,1 H0 di tolak, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara struktur peran keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di RW 06 Citepus Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Hal yang dapat diupayakan untuk mengurangi kejadian tidak patuhnya penderita hipertensi pada saat berobat adalah mengoptimalkan upaya preventif seperti anjuran melakukan pemeriksaan kesehatan mengukur tekanan darah di puskesmas, agar mendapatkan pengobatan yang tepat untuk menghindari komplikasi yang akan terjadi