Daftar Isi:
  • Penelitian ini di latar belakangi oleh angka kejadian gagal ginjal yang tinggi. Pada tahun 2014, jumlah pasien baru mencapai 17.193 dan yang melakukan perawatan hanya 11.689 jiwa. Angka kejadian gagal ginjal di Jawa Barat sebesar 0,3 %. Sedangkan di Kabupaten Bandung menempati urutan kedua terbanyak yaitu 0,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani hemodialisa. Bagi penderita gagal ginjal kronik, nefron yang masih utuh dan berfungsi mengalami hipertrofi dan menghasilkan filtrat dalam jumlah banyak, sehingga kinerja ginjal menjadi kurang optimal. Untuk mengoptimalkan fungsi ginjal, maka perlu dilakukan terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisa secara berkala. Dibutuhkanlah kepatuhan untuk menjalani hemodialisa agar meningkatkan usia hidup pasien. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah dukungan keluarga. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kolerasi dengan sampel 39 responden menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chisquare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh sebanyak 87,2 % keluarga mendukung pasien dalam menjalani hemodialisa. Sedangkan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik, hampir seluruh sebanyak 92,3 % pasien patuh dalam menjalani hemodialisa. Kesimpulan penelitian ini bahwa adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal ginjal kronik dalam menjalani hemodialisa di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat (p-value = 0,038). Disarankan kepada perawat di Rumah Sakit untuk meningkatkan edukasi kepada keluarga pasien gagal ginjal kronik bahwa dukungan keluarga sangat berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa supaya pasien semangat dalam menjalani hidup dan kualitas hidup pasien bisa meningkat.