HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMAREME TAHUN 2017
Main Author: | Penulis : Tina Melisa Pembimbing : H.Sugiyanto SKM.,M.Kep. Ketua Penguji : Tjutju Rumijati SKp.,MKep.,Sp.Kom. Anggota Penguji : H.Washudi SPd.,M.Kes. |
---|---|
Other Authors: | Jati Setiati S.IIP |
Format: | KTI Mahasiswa pdf |
Terbitan: |
Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Bandung
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1897 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/3595831e879441698e888a3d8ee29d93.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/b1aa2c159b9847e8a6296e0cfc0e38c3.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/cc354e0d846508ae773d0608cd87b338.pdf |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh angka kejadian Tuberkulosis yang meningkat di Kabupaten Bandung Barat. Puskesmas Cimareme merupakan Puskesmas dengan jumlah kasus TB paru tertinggi di Kabupaten Bandung Barat tahun 2016 yaitu sebanyak 143 kasus. Dukungan keluarga merupakan unsur penting dalam membantu individu menyelesaikan masalah, dukungan keluarga akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi penderita TB paru dalam berperilaku mencegah penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan pada Klien Tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Cimareme. Metodologi penelitian yang digunakan adalah desain penelitian cross-sectional. Tekhnik pengambilan sampelmenggunakan nonrandom sampling yaitu proportional sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Uji statistik menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji statistik korelasi spearman rank. Hasil penelitian diperoleh nilai r = 0,44 dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,001. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan pada Klien Tuberkulosis paru di Wilayah kerja Puskesmas Cimareme. Rekomendasi yang diberikan yaitu hendaknya Puskesmas memberikan pendidikan kesehatan minimal 2 bulan sekali tentang pencegahan TB paru bagi masyarakat yang belum sakit, sedangkan bagi yang sudah mengalami TB paru diberikan pendidikan kesehatan agar meminum obat secara teratur dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).