Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilator belakangi oleh tingginya angka kematian balita akibat pneumonia. Khususnya di Puskesmas Garuda Kota Bandung tahun 2017, kejadian pneumonia, riwayat ISPA dan kejadian berat badan lahir rendah cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan riwayat ISPA dan berat badan lahir rendah dengan kejadian pneumonia pada balita yang berkunjung ke Puskesmas Garuda Tahun 2017 karena riwayat ispa merupakan resiko dari pneumonia dan berat badan lahir menjadi penentu bagi anak dalam daya tahan tubuh untuk menghadapi penyakit. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan desain case contro lyang dilakukanpada 39 sampel kasus dan 39 sampel kontrol. Data primer dalam penelitian ini adalah riwayat ispa dan berat badan lahir menggunakan instrument kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu odds ratio(CI 95%). Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat ispa dan BBLR dengan kejadian pneumonia pada balita yang berkunjung ke Puskesmas Garuda Tahun 2017.hubungan riwayat ispa dengan pneumonia memiliki nilaip-value 0.015 dan Odd Ratio 7.268(95% CI =1.490 ; 35.448), sedangkan hubungan bblr dengan pneumonia memiliki nilai p-value 0.028 dan Odd Ratio 4.375 (95% CI =1.279 ; 14.971) Disarankan kepada pihak Puskesmas Garuda untuk melakukan monitoring pada ibu hamil agar memeriksakan kehamilan secara rutin dan lebih menggalakkan pemberian penkes kepada orang tua balita tentang pentingnya penanganan ISP Apada balita serta factor resiko penyebab pneumonia di poli MTBS puskesmas Garuda.