Daftar Isi:
  • Penelitian ini berdasarkan angka penyakit gagal jantung yang meningkat sesuai yang dicantumkan Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013. Kepatuhan minum obat pada pasien gagal jantung merupakan aspek yang paling penting untuk menangani penyakit ini. Variabel demografi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kepatuhan pasien minum obat berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan tingkat ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien gagal jantung yang dirawat jalan di RSUD Al- Ihsan, dengan sample 91 pasien. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample adalah non random sampling dengan cara accidental sampling. Medication Adherence Scale (MMAS-8) digunakan sebagai instrumen penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan minum obat pasien gagal jantung rendah sebesar 40.7%, kepatuhan sedang sebesar 38.5% dan kepatuhan tinggi sebesar 20.9%. Tingkat kepatuhan minum obat rendah kebanyakan pada umur 56-65 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Dalam pendidikan kebanyakan responden berpendidikan SMP memiliki tingkat kepatuhan minum obat rendah, sedangkan responden yang bekerja kebanyakan memiliki tingkat kepatuhan rendah dan tinggi. Responden yang memiliki tingkat kepatuhan rendah kebanyakan memiliki pendapatan kategori tingi. Dapat diketahui bahwa hasil dari tingkat kepatuhan minum obat pada pasien gagal jantung kongestif masih rendah. Maka dari itu, perlu adanya intervensi khusus dari rumah sakit dan perawat untuk meningkatkan nilai edukasi yang disampaikan oleh perawat dengan menggunakan modifikasi metoda sesuai dengan kelompok usia pasien.