GAMBARAN PENYESUAIAN SOSIAL DAN PENYESUAIAN EMOSIONAL REMAJA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI SMK PGRI 2 KOTA BOGOR

Main Author: Penulis : Rheza Ramdani Pratama Pembimbing : Tantri WU. M.Kep, Sp. Jiwa Penguji I : Dra. Yunani Sri Astuti, M.Kes Penguji II : Udi Wahyudi, M.Kep
Other Authors: Suhaebah,Amd
Format: KTI Mahasiswa pdf
Terbitan: Poltekkes kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1779
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/2b08670e5baa9ca6d804d53da824c4aa.pdf
Daftar Isi:
  • Status emosional remaja masih terombang-ambing antara perilaku yang sudah matang dengan perilaku seperti anak-anak. Remaja sering kali dijuluki sebagai orang yang tidak stabil, tidak konsisten, dan tidak dapat diterka. Masalah kecil dapat menyebabkan pergolakan emosional dan bergantung pada interpretasi remaja, dapat menjadi sesuatu yang besar. Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Penyesuaian Sosial dan Penyesuaian Emosional Remaja dengan Perilaku Kekerasan di SMK PGRI 2 Kota Bogor Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada siswa kelas X dan XI yang sebelumnya sudah discreening. Penelitian ini melibatkan 57 siswa yang duduk dikelas X dan XI SMK PGRI 2 Kota Bogor. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil berdasarkan analisis univariat, dengan sampel penelitian sebanyak 57 orang yang diambil dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa Remaja dengan resiko perilaku kekerasan, yang memiliki penyesuaian sosial baik disekolahannya sebanyak 47 remaja (82%) memiliki penyesuaian sosial yang baik disekolahannya, data tersebut dilihat dari pola interaksi yang dilakukan sangat interaktif antara teman - temannya dan juga dalam terlihat dalam pengisian kuesioner penyesuaian sosial. Remaja dengan resiko perilaku kekerasan yang memiliki penyesuaian emosional yang buruk dalam aktivitasnya disekolah sebanyak 43 remaja (75%), setiap ada perbedaan pendapat emosi mereka tidak terjaga dengan baik yang dapat menimbulkan adanya resiko perilaku kekerasan