Daftar Isi:
  • Stroke adalah gangguan suplai darah ke otak, biasanya karena pendarahan atau sumbatan pada pembuluh darah yang menghambat pasokan oksigen dan nutrisi sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Stroke menyebabkan berbagai deficit neurologis salah satunya gangguan motorik, akibatnya pasien tidak mampu mengubah posisi secara mandiri. Hal ini menyebabkan komplikasi yaitu dekubitus. Menurut Rismawan di Indonesia sendiri angka kejadian decubitus mencapai 33,3 %, angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan insiden decubitus di ASEAN.Tujuan dari penelitian iniuntuk mengetahui gambaran pengetahuan pada keluarga tentang pencegahan terjadinya decubitus padapasien stroke. Metode penilitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan reponden sebanyak 39 responden di RSUD Al-Ihsan. Data diambil menggunakan kuesioner dengan jumlahsoal 16 butir, dengan uji validitas yang dilakukan di RSUD Al-Ihsan menggunakan biserial point pada 20 responden dan dari hasil uji reabilitas didapatkan nilai r = 0,708. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil lebih dari setengahnya responden (61,5%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang decubitus dan ada sebagian kecil (20,5%) respon den memiliki pengetahuan kurang tentang decubitus. Hampir setengahnya responden (41%) memiliki pengetahuan keluarga tentang pencegahan decubitus, pengetahuan keluarga masih kurang terutama mengenai waktu dalam melakukan perubahan posisi pada pasien stroke. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan keluarga pasien tentang pencegahan pencegahan decubitus masih dalam kategori kurang. Disarankan pada perawat ruang rawat inap untuk melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga pasien stroke dan melibatkan keluarga setiap kali melakukan perawatan pada pasien.