GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PASKA OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) DI RSUD KOTA BOGOR
Main Author: | Penulis : Dwi Lintang Pujiningrum Pembimbing : Nieniek Ritianingsih, M.Kep., Sp.Mb. Penguji I : Ns. Camalia S Sahat, M.Kep, Sp.MB Penguji II : Ns. Yufi Alifiyudin, S.Kep, MM |
---|---|
Other Authors: | Suhaebah,Amd |
Format: | KTI Mahasiswa pdf |
Terbitan: |
Poltekkes kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1705 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/df2904bb1a04ba4e1b035474ec78774e.pdf |
Daftar Isi:
- Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak, atau patahnya tulang utuh yang dapat disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik yang ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani pasien fraktur yaitu dengan cara reduksi terbuka atau sering disebut dengan Open Reduction and Internal Fixation (ORIF). ORIF merupakan metode fiksasi interna untuk stabilisasi tulang patah yang telah direduksi dengan sekrup, plat, paku, dan pin logam. Dalam proses penyembuhannya, terdapat beberapa pasien paska ORIF yang mengalami gangguan pada kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada pasien paska Open Reduction Internal Fixation (ORIF) di RSUD Kota Bogor dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel yang diteliti adalah pasien paska ORIF yang datang ke poliklinik ortopedi RSUD Kota Bogor sebanyak 40 responden dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Instrument yang digunakan yaitu WHOQOL (World Health Organization Quality of Life). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 33 responden (83%) mengalami kualitas hidup baik dan 7 responden (13%) mengalami kualitas hidup buruk. Sebagian besar kualitas hidup yang buruk didapatkan pada domain kesehatan fisik yaitu sebanyak 17 responden (43%), sedangkan sebagian kecil pasien mengalami kualitas hidup buruk yaitu pada domain hubungan sosial yaitu sebanyak 5 orang (13%). Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dalam meningkatkan kualitas hidup pada pasien paska ORIF.