Daftar Isi:
  • Masalah perkembangan yang umum dalam periode toddler adalah toilet training, temper tantrum, mengisap jempol, sibling rivalry, dan regresi. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) nasional tahun 2012 melaporkan bahwa diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol BAB dan BAK di usia toddler sampai prasekolah mencapai 75 juta anak. Akibat tidak menerapkan toilet training dapat berdampak pada aspek fisik maupun psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ibu tentang penerapan toilet training pada anak usia toddler di Posyandu Purnawanti RW 09 Kelurahan Derwati. Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Toilet Training terdiri dari bowel control atau kontrol buang air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan sampel sebanyak 43 orang ibu yang memiliki anak usia toddler. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sikap yang selanjutnya dilakukan analisis secara univariat dengan bantuan aplikasi SPSS 20. Hasil penelitian didapatkan dari 43 responden terdapat 22 orang (51,2%) memiliki sikap positif dan 21 orang (48,8%) memiliki sikap negatif tentang penerapan toilet training pada anak usia toddler. Berdasarkan hasil tersebut, maka jumlah Ibu yang memiliki sikap positif hampir sama dengan jumlah Ibu yang memiliki sikap negatif. Oleh karena itu, disarankan bagi kader posyandu maupun petugas puskesmas dapat melakukan konseling dan pendidikan kesehatan kepada ibu tentang pentingnya toilet training.