ASUHAN KEBIDANAN INTRAPARTUM PADA NY. R USIA 23 TAHUN DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI RSUD SAYANG CIANJUR
Main Author: | Penulis : Ghoziyah Pembimbing : Sri Mulyati, M.KM Penguji I : Faudah AshriN, M.Keb Penguji II : Ni Nyoman Sasnitari, M.Keb Penguji III : Sri Mulyati, M.KM |
---|---|
Other Authors: | Suhaebah,Amd |
Format: | KTI Mahasiswa pdf |
Terbitan: |
Poltekkes kemenkes Bandung Prodi Kebidanan Bogor
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1633 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/9b516c533c6c191448326198ef34b04d.pdf |
Daftar Isi:
- Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencatat AKI di Indonesia 359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Komplikasi yang menyebabkan kematian ibu 27% disebabkan perdarahan hebat, 14% tekanan darah tinggi selama kehamilan, 11% infeksi, 9% partus macet, 8% aborsi tidak aman, 3% emboli, dan 28% kondisi yang sudah ada. Di RSUD Cianjur pada tahun 2016, preeklampsia sebanyak 707 kasus (23.,3%) dari 3022 persalinan. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini adalah agar mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. R dengan preeklampsia berat di RSUD Cianjur. Pengkajian data subjektif, Ny. R 23 tahun mengaku hamil 9 bulan. HPHT : 03-07-2016 TP : 10-04-2017. Ibu mengeluh mulas disertai keluar lendir darah. ibu merasa mual dan muntah tadi pagi. Tekanan darah tinggi disetai kaki bengkak sejak usia kehamilan 9 bulan (13-03-2017). Ibu kandung ibu mengalami darah tinggi setiap kali hamil. Pada pemeriksaan fisik diperoleh TD: 160/110 mmHg, TFU 2 jari di bawah px. DJJ: 130 kali/menit, teratur. His: 3x10’40”. VT: vulva vagina tak, portio tebal lunak, pembukaan 4 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala, hodge I. Terdapat edema pada kaki. Terdapat proteinuria +3. Analisa kebidanan yang didapatkan yaitu Ny. R 23 tahun G3P0A2 inpartu kala I fase aktif dengan preeklampsia berat. Janin tunggal hidup persentasi kepala. Asuhan yang diberikan adalah menjelaskan hasil pemeriksaan, melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG yaitu pasien dirawat di ruang intensif, kateterisasi, melihat syarat pemberian MgSO4 seperti pernapasan, refleks patella, produksi urine, dan tersedianya antidotum, infus RL + 10 gr MgSO4 40% dengan kecepatan 20 tpm, mengawasi selama pemberia MgSO4, memantau kesejahteraan ibu dan janin, serta observasi kemajuan persalinan. Pukul 13.45 WIB bayi lahir spontan menangis lemah bergerak lemah. Dilakukan langkah awal resusitasi sampai bayi menangis kuat dan bergerak aktif. Asuhan dilakukan hingga postpartum. Tidak ada komplikasi pada ibu maupun bayi. Saran bagi pusat pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan asuhan yang baik bagi ibu yang mengalami preeklampsia berat, bagi klien diharapkan dapat melakukan perawatan bayi sehari-hari, dan bagi profesi diharapkan dapat melakukan deteksi dan penatalaksanaan preeklampsia berat sesuai kewenangannya.