ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N 18 TAHUN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR

Main Author: Penulis : Fitri Khoiriyah Pembimbing : Yohana Wulan Rosaria, SST, M.Kes Penguji I : Maya Astuti, SST, M.Keb Penguji II: Titi Nurhayati, SKM, M.KM Penguji III : Yohana Wulan Rosaria, SST, M.Kes
Other Authors: Suhaebah, Amd
Format: KTI Mahasiswa pdf
Terbitan: Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Kebidanan Bogor , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1610
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/4c13cec0c55a92512ebcc64481be5549.pdf
Daftar Isi:
  • Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan atau sebelum inpartu, pada pembukaan < 4 cm. Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan manapun jauh sebelum waktunya melahirkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Leuwiliang angka kejadian ketuban pecah dini pada tahun 2016 mencapai 38,49% dari 1.395 persalinan. Angka tersebut menduduki peringkat pertama kasus obstetri di RSUD Leuwiliang. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Bentuk pendokumentasiannya adalah SOAP. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan laboratorium, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil pengkajian data subjektif, ibu mengatakan keluar air-air tidak bisa ditahan seperti menahan kencing sejak pukul 09.00 WIB mules sejak pukul 10.00 WIB. Merasa belum keluar lendir bercampur darah. Saat ini merasa keluar air-air terus-menerus dari kemaluannya. Pemerksaan fisik keadaan umum baik, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,50C. Pemeriksaan genetalia terdapat pengeluaran cairan ketuban, pembukaan 2 cm, tes lakmus berubah dari merah menjadi warna biru. Analisa yang ditegakkan yaitu Ny. N, 18 tahun G1P0A0 usia kehamilan 41 minggu dengan ketuban pecah dini, janin tunggal, hidup, presentasi kepala. Keadaan ibu dan janin baik. Asuhan yang akan diberikan yaitu rencana induksi persalinan, sudah dilakukan penanganan awal di puskesmas yaitu infus RL 500 cc 30 tetes/menit, sesuai advice dokter dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti cek hematologi, golongan darah dan rhesus, terapi obat Eritromycin 4x500 mg per oral, Misoprostol 25 mcg observasi setiap 6 jam dan pemeriksaan NST. Hasil observasi DJJ 136x/menit, His 3x10’40”. Pukul 07.45 WIB bayi lahir spontan, tidak langsung menangis, tonus otot lemah lalu dilakukan resusitasi sampai bayi menangis selama 30 detik, bayi menangis pukul 07.45 WIB lalu dilakukan asuhan pasca resusitasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari asuhan komprehensif yaitu tidak ada komplikasi dari ketuban pecah dini baik pada ibu maupun bayi, bayi sudah dilakukan imunisasi dan ibu melakukan KB suntik 3 bulan pada tanggal 29 April 2017. Saran yang diberikan kepada Ny. N adalah agar menjaga kebersihan dan melakukan kontrol sesuai jadwal atau bila ada keluhan.