Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatar belakangi oleh angka kejadian penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang, estimasi jumlah pasien penyakit jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang (0,5%). Kurangnya pengetahuan pasien tentang faktor resiko penyakit jantung koroner menyebabkan semakin bertambahnya angka kejadian penyakit jantung koroner. Faktor resiko penyakit jantung koroner terdiri dari faktor resiko yang tidak dapat diubah dan faktor resiko yang dapat diubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang faktor resiko penyakit jantung koroner di RSAU dr. M.Salamun Bandung Tahun 2018. Desain penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua pasien penyakit jantung koroner di Poli Jantung RSAU dr.M.Salamun Bandung dengan jumlah sampel 93 melalui teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan cara wawancara terstruktur. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas menggunakan korelasi point biserial dengan nilai reliabilitas 0.903. Penelitian ini menggunakan analisadata univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (52.7%) responden berpengetahuan cukup tentang faktor resiko penyakit jantung koroner, hampir separuhnya (45.2%) responden berpengetahuan cukup tentang faktor resiko penyakit jantung koroner yang tidak dapat diubah, dan hampir separuhnya (46.2%) responden berpengetahuan baik tentang faktor resiko penyakit jantung koroner yang dapat diubah. Pengetahuan responden tersebut dipengaruhi oleh faktor eskternal dan internal seperti pendidikan, pekerjaan, umur, dan lingkungan. Disarankan kepada petugas poli jantung RSAU dr.M.Salamun untuk lebih memberikan informasi tentang faktor resiko penyakit jantung koroner yang dapat diubah dan tidak dapat diubah dengan mamasang poster atau membagikan leaflet.