Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh prevalensi glaukoma yang tinggi dan saat ini glaukoma di Indonesia pun menjadi ancaman kebutaan nomor dua dengan angka prevalensi 0,20% atau 1,2 juta orang setelah katarak. Salah satu upaya pencegahan terjadinya kebutaan pada pasien glaukoma adalah dengan mengidentifikasi pengetahuannya berupa faktor resiko terjadinya glaukoma, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang faktor risiko terjadinya glaukoma di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita glaukoma yang berobat ke Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 responden dengan teknik sampling dalam penelitian ini adalah non random sampling dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data dilakukan dengan rumus presentase yang hasilnya di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui dengan baik faktor resiko usia, pekerjan, miopia, dan hipermetropia, sedangkan faktor resiko riwayat keluarga, hipertesni dan diabetes mellitus kebanyakan responden belum mengetahuinya. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menggambarkan pengetahuan pasien tentang faktor risiko terjadinya glaukoma lebih dari setengahnya berpengetahuan cukup (52,2%). Untuk itu direkomendasikan kepada pihak Rumah Sakit khususnya perawat diharapkan untuk lebih sering memberikan penyuluhan tentang faktor resiko terjadinya glaukoma terutama tentang faktor resiko riwayat keluarga, hipertensi, dan diabetes melitu dengan media penyuluhan sebaiknya menggunakan audio seperti audio flash.