GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI POLIKLINIK ASMA PPOK BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT BANDUNG TAHUN 2018
Main Author: | Penulis : Dwi Nurpuspasari Pembimbing : Dr.Hptma Rumahorbo SKp.,M.Epid Ketua Penguji : Tarjuman SKp.,MNS. Anggota Penguji : Yati Tursini SPd.,S.Kep.,Ners.,M.Kes. |
---|---|
Other Authors: | Jati Setiati S.IIP |
Format: | KTI Mahasiswa pdf |
Terbitan: |
Poltekkes Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Bandung
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1469 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/1598c590435f8ca5595cf69eb2fdfcc7.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/4600cb2693ea261bef48bf8f5137d9c7.pdf http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/320c99eac0aa0b07f21d80fd7d8a4777.pdf |
Daftar Isi:
- Angka kejadian PPOK di Kota Bandung sekitar 1081 jiwa (Dinkes Bandung, 2017). Angka kematian PPOK diperkirakan meningkat 30% untuk 10 tahun kedepan apabila tidak ditangani cepat melalui penanganan faktor risiko (WHO, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko PPOK di Poliklinik Asma PPOK BBKPM Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dari penelitian adalah pasien PPOK berjumlah 450 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive samplingdidapatkan sampel berjumlah 88 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 54 orang (61,4%) berusia > 60 tahun, 86 orang (97,7%) berjenis kelamin laki-laki, 33 orang (37,5%) bekerja sebagai buruh pabrik, 85 orang (96,6%) merokok, 30 orang (34,1%) mulai merokok sejak usia antara 15-19 tahun, 75 orang (85,2%) lama merokok selama >20 tahun, 31 orang (35,2%) menghisap rokok 11-20 batang/hari, 35 orang (39,8%) perokok sedang, 64 orang (72,7%) menghisap rokok kretek, 66 orang (75%)derajat hisapan rokok berat, 36 orang (34%) memiliki riwayat penyakit pernapasan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkanproporsi faktor resiko PPOK yang paling tinggi yaitu kebiasaan merokok. Rekomendasi untuk perawat perlu lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada pasien PPOK mengenai faktor risiko PPOK dan bahaya rokok bagi kesehatan.