Daftar Isi:
  • Hiperbilirubin termasuk 6 penyakit tertinggi yang dialami bayi baru lahir yang ditandai dengan meningkatkanya kadar biliribun sehingga dapat menimbulkan konjungtiva, kulit dan mukosa berwarna kuning. Bila tidak ditangani dengan baik hiperbiliribun dapat mengakibatkan kern ikterus. Faktor resiko terjadinya hiperbilirubin dapat disebabkan oleh beberapa keadaan meliputi inkomptabilitas darah Rh, ABO, komplikasi kehamilan, trauma lahir, infeksi usia gestasi dan BBLR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui gambaran faktor resiko hiperbilirubin pada bayi di ruang perinatologi RSUD Al Ihsan seperti usia gestasi, komplikasi kehamilan, infeksi, trauma lahir dan berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik non random sampling dengan pendekatan purposive sampling yakni pasien rawat inap perinatologi yang berjumlah 31 bayi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar obsevasi (checklist). Data-data tersebut diolah dengan cara distribusi frekuensi untuk mengetahui presentase dari tiap faktor resiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko terbanyak terjadinya hiperbilirubin adalah faktor berat badan lahir rendah (BBLR). Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti dapat memberi saran untuk memberikan upaya preventif oleh praktisi kesehatan dengan memberikan penyuluhan tentang nutrisi pada ibu hamil, komplikasi kehamilan, infeksi pada bayi baru lahir dan trauma lahir sehingga dapat mengurangi faktor resiko terjadinya hiperbilirubin.