<div style="text-align:left;">GAMBARAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA DI SDN MAJAKERTA II KABUPATEN MAJALAYA = THE DESCRIPTION OF ORAL HEALTH STATUS AMONG STUDENT IN SDN MAJAKERTA II, MAJALAYA</div>

Main Author: PENULIS : EGA MAWARNI<br /> PEMBIMBING : Drg.Eliza Herijulianti M.Kes<br />PENGUJI 1 : Tri Widyastuti,SKM.,M.Epid<br />PENGUJI 2 : Nining Ningrum,S.SiT,S.Pd,M.KES
Other Authors: AGUS SURYANA, S.SOS.
Format: STUDENT RESEARCH PDF
Terbitan: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA <br />POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG <br />JURUSAN KEPERAWATAN GIGI , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1379
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/5843d1693bb4d9e8a2b35974c071f815.pdf
Daftar Isi:
  • Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini, karena pada usia dini anak mulai mengerti akan pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut. Pada umumnya anak – anak memasuki usia sekolah dasar mempunyai resiko untuk mengalami penyakit gigi dan mulut seperti karies dan gingivitis, karena pada usia sekolah dasar ini anak-anak suka jajan sesuai keinginnya. Penyakit gigi dan mulut dapat diminimalisir melalui pencegahan kesehatan gigi dan mulut berupa pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status kesehatan gigi dan mulut siswa SDN Majakerta II Kecamatan Majalaya. Metode penelitian yang dilakukan peneliti adalah deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling (202 responden) siswa kelas 1 – 5 SDN Majakerta II . Hasil penelitian menunjukkan, 93 (48%) responden memiliki kriteria baik, 72 (36%) responden memiliki kriteria sedang dan 30 (16%) responden memiliki kriteria buruk. Hasil dari hygiene indeks terdapat 7 responden (100%) yang memiliki kriteria buruk. Prevalensi karies pada siswa SDN Majakerta II yaitu sebesar 98%. Sedangkan Dan prevalensi gingivitis yaitu sebesar 41 %. Untuk menambah pengetahuan siswa perlu diupayakan peningkatan pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut melalui penyuluhaan, dan perlu adanya keterlibatan dengan pihak puskesmas.