PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S. G2 PI A0 DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RSIA dr. DJOKO PRAMONO KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2018

Main Author: KOMARIAH Retno Dumilah, SST, M.Keb Eneng Solihah, SST, M.Keb Mardianti, SST, M.Kes
Other Authors: Pustakawan
Format: Report Pdf
Terbitan: PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG , 2018
Subjects:
KPD
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1333
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/fccd75a1c2cbcbb446d8a2901fcfc201.pdf
Daftar Isi:
  • Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan salah satu penyebab infeksi yang merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang paling sering ditemui. Insiden ketuban pecah dini adalah 2,7%- 17%. Meskipun persalinan dengan riwayat KPD ditunjang dengan kemajuan yang pesat dalam bidang kesehatan, kedokteran dan farmasi serta teknik pertolongan persalinan yang lebih sempurna, namun tidak menutup kemungkinan timbulnya komplikasi pada ibu dan bila komplikasi tidak ditanggulangi secara dini dapat meningkatkan angka morbilitas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Secara umum tujuan penulisan ini yaitu Tujuan umum dibuatnya Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran penatalaksanaan asuhan kebidanan kepada Ny. S. G2P1A0 dengan Ketuban Pecah Dini di RSIA dr. Djoko Pramono Karawang. Hasil penatalaksanaan asuhan kebidanan diketahui sebagai berikut : Faktor predisposisi ketuban pecah dini pada Ny S adalah faktor hubungan seksual dan ibu sebagai perokok pasif, mempunyai riwayat hubungan seksual prekwensi lebih dari 3 kali dalam seminggu pada trimester III dan suami perokok aktif. Penatalaksanaan KPD pada Ny S di RSIA dr Djoko Pramono sudah sesuai dengan protap walaupun dalam penegakan diagnosanya belum sesuai. Asuhan kebidanan post partum pada Ny S secara kuantitas sudah sesuai dengan teori, namun secara kualitas belum sesuai dengan standar. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny S secara kuantitas sudah sesuai dengan teori namun secara kualitas belum sesuai standar Disarankan agar bidan mampu mendeteksi dini yang ditinjau dari berbagai aspek yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas begitu juga neonatus yang sesuai dengan standar. institusi dapat lebih meningkatkan pembelajaran dilapangan dalam asuhan kebidanan yang sesuai standar pelayanan