Daftar Isi:
  • Klebsiella pneumoniae adalah salah satu penyebab tersering penyakit infeksi dan resistensi. Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri yang dapat menghasilkan Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) yang menyebabkan bakteri tersebut resisten terhadap beberapa golongan antibiotik. Munculnya resistensi dan berbagai efek samping dari antibiotik menuntut penemuan dan pengembangan bahan alam sebagai antibakteri. Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan sebagai antibakteri adalah daun saga (Abrus precatorius L.), kandungan kimia daun saga (Abrus precatorius L.), seperti alkaloid, saponin, tanin, fenol, terpenoid, glikosida dan flavonoid, yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun saga terhadap Klebsiella pneumoniae dan mengetahui konsentrasi hambat minimun ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.) terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap yang terdiri atas 7 kelompok perlakuan dan 1 kontrol negatif dan positif dengan 3x pengulangan. Kelompok perlakuan terdiri dari konsentrasi ekstrak daun saga 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15%, 17,5% dan 20%. Kontrol negatif yang digunakan adalah etanol 96% dan kontrol positif yang digunakan adalah ciprofloksasin. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi Kirby Bauer. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.) dapat menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Konsentrasi minimum yang dapat menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae yaitu 5% dengan rata-rata diameter zona hambat 6,4 mm.