PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.N G3P2A0 DENGAN FASE AKTIF MEMANJANG DAN RETENSIO PLASENTA DI BPM BIDAN A KABUPATEN SUBANG TAHUN 2018
Main Author: | Putri Fatimah Syahbani Rahayu Dwikanthi, M.keb Eneng Sholihah, M.Keb Ani Mardianti, S.ST |
---|---|
Other Authors: | Pustakawan |
Format: | Report Pdf |
Terbitan: |
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1267 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/cac553d4004103b41a5c21358c16f35f.pdf |
Daftar Isi:
- Persalinan dengan kala I lama adalah persalinan yang fase latennya berlangsung lebih dari 8 jam dan pada fase aktif laju pembukaannya tidak adekuat atau bervariasi. Penyebab tingginya AKI di Indonesia tahun 2015 pada umumnya sama yaitu dikarenakan faktor penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung adalah perdarahan (32%), eklampsi (25%), infeksi (6%), partus lama (5%), abortus (1%), dan lain-lain (32%). Partus lama atau partus tak maju yang dapat menimbulkan terjadinya ruptura uteri imminens dan bisa mengakibatkan terjadinya perdarahan, perdarahan merupakan penyebab kematian nomor satu (30%) penyumbang Angka Kematian ibu, salah satu penyebab terjadinya perdarahan postpartum adalah Retensio Plasenta. Tujuan laporan tugas akhir ini untuk mengetahui Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ny.N G3P2A0 dengan Persalinan Lama dan Retensio Plasenta di BPM Bidan A Kabupaten Subang Tahun 2018. Pendekatan yang di lakukan yaitu pendekatan secara observasional dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi secara langsung dan studi dokumentasi. Hasil observasi menyatakan bahwa penatalaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan pada kasus Persalinan Lama dan Retensio Plasenta ini belum sesuai dengan standar yang berlaku, hasil dari penilitian didapatkan bahwa penegakkan diagnosa dan penatalaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan di BPM Bidan A dapat dikatakan kurang baik. Saran bagi lahan praktik mampu menegakkan diagnosa secara tepat dan cepat dan melakukan persiapan penanganan kegawatdaruratan dengan cepat dan tepat agar kegawatdaruratan pada ibu mendapat penanganan yang tepat dan menjaga, meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan semakin baik, dengan standar dan kewenangan yang ada.