ANALISIS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.A DENGAN KETUBAN PECAH DINI , PERSALINAN PREMATUR, PENDARAHAN SISA PLASENTA, BENDUNGAN ASI DAN BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD KABUPATEN INDRAMAYU

Main Author: RIZQA DINDA RAHAYU Retno Dumilah, M.Keb. A.Achmad Fariji,M.Epid Dr. Jundra Darwanty, SST. M.Pd
Other Authors: Pustakawan
Format: Report Pdf
Terbitan: PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1255
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/c521a2286fcf21d079afcd7867a2858b.pdf
Daftar Isi:
  • WHO (World Health Organization), memperkirakan pada tahun 2015 jumlah total kematian ibu mencapai 303.000 kematian diseluruh dunia. Pada tahun 2015 angka kematian ibu di Indonesia mencapai 216/100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2014- 2015 terjadi kenaikan AKI dan AKB di Jawa Barat. Tercatat jumlah AKI di Kabupaten Indramayu pada tahun 2017 terdapat 5 kasus. Sementara sepanjang tahun 2016 terdapat 60 kasus jumlah AKI di Kabupaten Indramayu, sedangkan AKB ada 314 kasus. Pada bulan Januari hingga Maret tahun 2018 data yang tercatat di RSUD Indramayu, persalinan dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) terdapat 444 kasus, Pre Eklamsia Berat (PEB)/Eklamsia dengan jumlah 155 kasus, dan Inersia Uteri (IU) sebanyak 150 kasus serta kala II memanjang sebanyak 40 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk Analisis Asuhan Kebidanan Pada Ny.A Dengan Ketuban Pecah Dini, Persalinan Prematur, Sisa Plasenta, Bendungan Asi Dan Bayi Dengan Berat Lahir Rendah Di RSUD Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengambilan data melalui observasi dan wawancara kesimpulan dan saran. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa penatalaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan di PONED Karang Ampel dan tenaga kesehatan di RSUD Karawang dapat dikatakan baik. Saran bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dasar diharapkan mampu melakukan penatalaksanaan kasus ketuban pecah dini dengan persalinan prematur dengan tepat agar kegawatdaruratan pada Ibu dapat ditangani dengan baik, Rumah Sakit mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku.