ANALISIS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E G3P2A0 DENGAN KEHAMILAN POSTTERM DAN ASFIKSIA SEDANG DI BPM BIDAN R KARAWANG TAHUN 2018
Main Author: | Widia Estri Larasati Mardianti, S.Si.T, M.Kes Ari Antini, SST, M. Keb Dr. Jundra Darwanty, SST, M.Pd |
---|---|
Other Authors: | Pustakawan |
Format: | Report Pdf |
Terbitan: |
PROGRAM STDUDI KEBIDANAN KARAWANG
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1249 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/5d2503a1de9ca62312570084bb91aa4d.pdf |
Daftar Isi:
- Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 3,5-14%. Data statistik menunjukkan, angka kematian dalam kehamilan lewat waktu lebih tinggi ketimbang dalam kehamilan cukup bulan, dimana angka kematian kehamilan lewat waktu mencapai 5 -7 %. Kehamilan postterm sebagai salah satu penyebab dari kejadian asfiksia. Menurut WHO, setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal. Kasus asfiksia di Kabupaten Karawang sendiri menempati urutan kedua setelah BBLR yang menjadi penyebab kematian bayi yaitu sebanyak 51 kasus. Data di BPM Bidan R pada bulan Januari-April 2018 tercatat angka kejadian kehamilan postterm terdapat 2 kasus (14,2%) dan asfiksia terdapat 1 kasus (7,14%) dari total 14 ibu bersalin. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis asuhan kebidanan pada Ny. E G3P2A0 dengan Kehamilan Postterm dan Asfiksia Sedang di BPM Bidan R Karawang Tahun 2018. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, observasi dan pengumpulan data dengan wawancara subjek dan informan. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa faktor predisposisi postterm yaitu riwayat kehamilan postterm sebelumnya, sedangkan faktor etiologinya yaitu faktor herediter. Faktor predisposisi dan etiologi kejadian asfiksia pada bayi Ny.E yaitu kehamilan postterm dan ketuban mekonium. Penatalaksanaan penanganan asuhan sudah sesuai kewenangan, namun belum maksimal dalam kualitas pelayanan. Dalam hal ini diharapkan petugas dapat meningkatkan penatalaksanaan dan penanganan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal dan berkualitas khususnya pada persalinan postterm dan asfiksia.