Daftar Isi:
  • Aspartat Aminotransferase (AST) adalah salah satu enzim yang digunakan untuk penanda fungsi liver. AST dalam jumlah sedang ada dalam sel darah merah. Pemasangan tourniquet maksimal 1 menit, apabila lebih maka akan menyebabkan peningkatan konsentrasi molekul di dalam plasma akibat dari hemolisis yaitu pecahnya sel darah merah. Salah satu parameter yang terpengaruh oleh hemolisis adalah AST. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pembendungan darah vena terhadap aktivitas enzim AST. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan desain satu kelompok pra uji dan pasca uji. Sampel pada penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berada di dalam kampus Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung yang diambil dengan teknik random sampling dengan besar sampel sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Klinik Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung pada bulan Januari sampai Juni 2017. Pembendungan pada pengambilan sampel darah vena menggunakan sphygmomanometer pada tekanan 60 mmHg yang dipasang di lengan kanan dan kiri secara bergantian dengan waktu pembendungan 1 menit dan 3 menit. Pemeriksaan aktivitas enzim AST menggunakan metode Kinetik-IFCC dengan alat Kenzamax BioChemisTry. Data yang dikumpulkan merupakan data primer hasil pemeriksaan aktivitas enzim AST. Data dianalisis dengan uji statistik paired sample T-test dengan p <0,05 yaitu 0,000. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat antara lama pembendungan darah vena 1 menit dengan 3 menit terhadap aktivitas enzim AST dengan koefisien korelasi sebesar 0,992. Untuk flebotomis sebaiknya melakukan pembendungan darah vena kurang dari 1 menit. Namun dalam kondisi tertentu diperbolehkan kurang dari 3 menit.