Daftar Isi:
  • PT. Indolakto Cicurug merupakan industripengolahan susu. Proses produksi menggunakan bantuan mesin-mesin yang menimbulkan kebisingan. Salah satu mesin yang menimbulkan kebisingan adalah mesin blower yang digunakan sebagai penyuplai udara pada proses aerasi dalam pengolahan limbah cair produksi. Berdasarkan hasil pemantauan lingkungan kerja yang dilaksanakan pada Maret 2017 diketahui bahwa kebisingan di blower room WWTP mencapai 97 dBA. Nilai tersebut melebihi NAB yang dipersyaratkan yaitu 85 dBA. Kebisingan yang melebihi NAB dapat menyebabkan kerusakan pendengaran, stress dan naiknya tekanan darah. Perlu dilakukan pengendalian terhadap kebisingan di blower room WWTP untuk menghindari PAK yang disebabkan oleh kebisingan. Pengendalian yang dilakukan yaitu menggunakan sekat peredam kebisingan. Variasi jenis sekat peredam yang digunakan yaitu sekat peredam jenis kardus dan sekat peredam jenis serbuk kayu dengan ketebalan 10 cm dan tinggi 180 cm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi jenis alat peredam terhadap penurunan intensitas kebisingan pada blower room WWTP. Jenis penelitian yaitu penelitian eksperimen skala lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah kebisingan di blower room WWTP dan sampelnya adalah kebisingan yang berasal dari satu mesin blower. Teknik sampling yang dilakukan yaitu purposive sampling dengan mengacu pada SNI 7231:2009 tentang kebisingan. Hasil penelitian menunjukkan intensitas kebisingan sebelum peredam kardus diaplikasikan adalah 89.42 dBA dan sesudah diaplikasikan adalah 82.81 dBA sedangkan sekat peredam serbuk kayu, intensitas sebelum peredam diaplikasikan adalah 89.57 dBA dan sesudah diaplikasikan adalah 82.17 dBA. Disarankan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan kebisingan pada penelitian selanjutnya dan untuk industri lebih baik mengaplikasikan sekat peredam jenis kardus berkaitan dengan ketersediaan kardus yang memadai di industri.