ANALISIS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. L G2P1A0 DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RB RHAUDATUNNADYA CIKARANG KABUPATEN BEKASI
Main Author: | NOVI WAHYUNI Ns. Lia Komalasari, S.Kep, MM Yuli Farida H. SST, M.Keb Rahayu Dwikanthi, SST, M.Keb |
---|---|
Other Authors: | Pustakawan |
Format: | Report Pdf |
Terbitan: |
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1144 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/5f59733a8a5d5f10bfb658da45d1c01a.pdf |
Daftar Isi:
- Ketuban pecah dini (Premature Rupture of Membrane) adalah robeknya membran fetus sebelum terjadinya proses persalinan setelah ≥37 minggu kehamilan. Berdasarkan data dari RB Rhaudatunnadya data dengan kasus Ketuban Pecah Dini pada tahun 2017 yaitu ada 12 kasus. Di Indonesia angka kematian ibu saat melahirkan di tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan sedangkan 2017 tercatat sebanyak 10.294 kasus kematian bayi. Berdasarkan pencatatan dan pelaporan, di Provinsi Jawa Barat tahun 2016, terdapat 3702 bayi meninggal, menurun 343 orang dibanding tahun 2015 yang tercatat 4.045 kematian bayi dan jumlah kematian ibu maternal yang terlaporkan sebanyak 799 orang (84,78/100.000 KH). Berdasarkan Laporan Rutin Tahunan Program Kesehatan Ibu Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia Tahun 2012, penyebab kematian Ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan (32%), hipertensi dalam kehamilan (25%), diikuti oleh infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%). Selain penyebab obstetrik, kematian ibu juga disebabkan oleh penyebab lain-lain (non obstetrik) (32%). Tujuan umum dibuatnya Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan asuhan kebidanan kepada Ny. L G2P1A0 dengan Ketuban Pecah Dini di RB Rhaudatunnadya Kecamatan Cikarang Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Setelah terkumpul maka data dianalisis menjadi suatu temuan, kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari penilitian didapatkan bahwa penatalaksanaan asuhan kebidanan di RB Rhaudatunnadya belum sesuai dengan standar asuhan kebidanan dan terdapat kesenjangan pada saat penatalaksanaan asuhan pada ketuban pecah dini. Saran, diharapkan bidan memberikan pelayanan antenatal care, asuhan ketuban pecah dini dan pelayanan kunjungan post natal dan neonatal sesuai standar