Daftar Isi:
  • Kegiatan pada perindustrian textile memiliki berbagai macam kegiatan. Terdapat kegiatan twisting, texturizing, cutting, sizing, weaving dan dyief finishing. Dari kegitan tersebut dapat menimbulkan perubahan pada kualitas fisik udara salah satunya kebisingan. Dampak negatif dari terpapar kebisingan yaitu mengalami penurunan pendengaran, penurunan konsentrasi dan kelelahan kerja. Kebisingan dapat dikendalikan dengan pembuatan peredam suara pada sumbernya. Rumusan masalahnya yaitu mengetahui perbedaan ketebalan peredam suara (triplek dan serbuk kayu) dalam menurunkan intensitas kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan intensitas kebisingan dan ketebalan yang efektif dalam menurunkan intensitas kebisingan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Perlakuan yang digunakan adalah ketebalan 2 cm, 4cm dan 6 cm. Populasi penelitian yaitu seluruh intesitas kebisingan mesin produksi. Sampel penelitian ini yaitu intesitas kebisingan pada mesin cutting waste. Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis univariate dan bivariabel, dengan uji Anova. Intensitas kebisingan pada mesin cutting waste yaitu 99,05 dBA. Terdapat perbedaan ketebalan alat peredam suara terhadap penurunan intesitas kebisingan dan ketebalan alat peredam suara (triplek dan serbuk kayu) efektif yaitu 6 cm, dengan intensitas bunyi 81,19 dBA Saran dari penelitian ini yaitu melakukan penelitian dengan rangka alat yang kuat, pengukurang intesitas kebisingan selama 24 jam, dan melakukan pengukuran dengan alat Sound Level Meter yang sudah dikalibrasi oleh pihak luar institusi.