Daftar Isi:
  • Remaja akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang cepat disertai perubahan komposisi lemak pada masa pubertas, dan memerlukan banyak hormon untuk pertumbuhannya. Dalam hal ini kolesterol sebagai prekursor hormon steroid seks mengalami penurunan. Hormon steroid seks berfungsi untuk meningkatkan sekresi Growth Hormone pada masa pubertas, Growth Hormone dikeluarkan dalam jumlah lebih besar dan berhubungan dengan proses pacu tumbuh yang memberikan kontribusi untuk tinggi dewasa laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tinggi badan dengan kadar kolesterol total pada remaja. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan desain penelitian melakukan pengukuran tinggi badan dan kadar kolesterol total pada remaja. Sampel penelitian ini merupakan remaja dengan kriteria inklusi usia 17-20 tahun, tidak diabetes, tidak hipertensi, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan besar sampel sebanyak 88 sampel. Tempat dan waktu penelitian dilakukan pada Mei-Juni 2017, di laboratorium Kimia Klinik Poltekkes Bandung. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dengan mengukur tinggi badan dan memeriksa kadar kolesterol total. Data dianalisis menggunakan statistik uji deskriptif, uji Mann-Whitney dan Kendall’s tau. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kedua kelompok tinggi badan p<(0,05), dengan rata-rata kadar kolesterol total pada kelompok tinggi sebesar 143 mg/dL, sedangkan pada kelompok pendek sebesar 162 mg/dL, dan terdapat hubungan yang lemah antara tinggi badan dengan kadar kolesterol total pada remaja karena p<(0,05). Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya lebih diperhatikan tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol total dan melakukan penelitian berdasarkan pengelompokan remaja pada kelompok remaja awal (10-14 tahun) atau remaja pertengahan (14-17 tahun).