Daftar Isi:
  • Filariasis adalah suatu infeksi sistematik yang disebabkan oleh cacing filaria yang hidup dalam saluran kelenjar getah bening manusia dan ditularkan oleh nyamuk. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan vektor penyakit filariasis dapat dimulai dengan pengendalian larva nyamuk Culex sp. Upaya pengendalian larva yaitu dengan pemberian larvasida menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati. Salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan insektisida nabati adalah daun pare. Kandungan senyawa kimia daun pare yaitu saponin, flavonoid, steroid/triternoid dan alkaloid berfungsi sebagai penghambat daya makan larva (antifedant) dan bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Jika senyawa-senyawa kimia tersebut masuk kedalam tubuh larva, akan mengganggu sistem pencernaan serta sistem larva. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi larutan daun pare (Momordica charantia L.) terhadap kematian larva nyamuk Culex sp. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian dengan menggunakan kegiatan percobaan dengan desain rancangan acak lengkap (RAL) dan sampel diambil secara teknik purposive sampling dengan sampel setiap wadah 25 ekor. Pengujian dilakukan dengan 3 konsentrasi larutan daun pare masing-masing 25%, 30% dan 35% dan kontrol terhadap larva Culex sp. Setiap konsentrasi dilakukan 6 kali pengulangan. Hasil analisis dengan uji Kruskal Wallis diperoleh (p (0,002) < α (0,05) bahwa ada pengaruh berbagai konsentrasi larutan daun pare (Momordica charantia L.) terhadap jumlah kematian larva Culex sp. Pemberian larutan daun pare dapat diaplikasikan pada kontainer-kontainer tempat penggenangan air maupun selokan-selokan yang tidak digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat.