Daftar Isi:
  • Penyakit filariasis adalah penyakit menular yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk, salah satunya adalah nyamuk Culex sp. Salah satu pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan cara pemutusan mata rantai perkembangbiakan nyamuk Culex sp dengan menggunkan insektisida. Insektisida alami yang terbuat dari larutan bunga sukun (Artocarpus altilis) berpotensi untuk mengendalikan vektor. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh berbagai konsentrasi larutan bunga sukun (Artocarpus altilis) terhadap kematian nyamuk Culex Sp? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh berbagai konsentrasi larutan bunga sukun (Artocarpus altilis) terhadap kematian nyamuk Culex Sp. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, data yang dikumpulkan merliputi jumlah kematian nyamuk Culex sp, hasil pengukuran suhu dan kelembaban udara ruangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Uji Anova One-Way dan Uji Post Hoc LSD dan Tuckey’s-b. Hasil penelitian diperoleh jumlah kematian nyamuk Culex sp pada konsentrasi 20% adalah 17 ekor (70%), pada konsentrasi 25% adalah 18 ekor (90%) dan pada konsentrasi 30% adalah 19 ekor (95%). Hasil analisis bivariat diperoleh hasil P ˂ α (0,03 ˂ 0,05) sehingga ada perbedaan pembubuhan berbagai konsentrasi larutan bunga sukun (Artocarpus altilis) erhadap kematian nyamuk Culex sp. Hasil Uji Tuckey’s-b menunjukan konsentrasi 30% larutan bunga sukun (Artocarpus altilis) merupakan konsentrasi efektif dalam membunuh nyamuk Culex sp karena mampu membunuh nyamuk uji dengan nilai tertinggi (18,83). Penelitian ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan program pengendalian vektor khususnya nyamuk Culex sp dengan menggunakan insektisida alami yang ramah lingkungan dari larutan bunga sukun (Artocarpus altilis).