PENGARUH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASA NIFAS DENGAN KEJADIAN INFEKSI NIFAS DI KABUPATEN KARAWANG
Main Author: | Irna Trisnawati, SKM, MKM |
---|---|
Other Authors: | Pustakawaan |
Format: | Peer Review Pdf |
Terbitan: |
Prodi Kebidanan Karawang
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/1085 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/27761678e615f04a691ca36d5cc2c216.pdf |
Daftar Isi:
- Persentase rumah tangga ber-PHBS di Kabupaten Karawang pada tahun 2012 berjumlah 41,9% dari target 70% dan kejadian infeksi nifas sebesar 15%. Tujuan penelitian adalah mengetahui Pengaruh Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) ibu nifas terhadap kejadian infeksi masa nifas. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional, populasinya adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 2-3 bulan, besar sampel menggunakan rumus lamashow dengan jumlah 94 responden. Tekhnik sampel secara non probabilitas/non random yaitu dengan cara purposive. Analisis data meliputi univariate, bivariate dan multivariate dengan uji regresi logistic. Hasil univariate kejadian infeksi nifas sebanyak 28 (29,8%) dan responden dengan Perilaku PHBS yang baik sebanyak 60 (63,8%). Hasil analisis bivariat menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara PHBS dengan kejadian infeksi nifas dengan nilai P=0,040. Hasil analisis multivariat, diperoleh nilai OR 2,646 (setelah diuji konfounding dengan pekerjaan) dapat disimpulkan ibu nifas dengan perilaku PHBS kurang baik berpeluang 2,646 kali mengalami kejadian infeksi nifas dibandingkan dengan Perilaku PHBS baik. Kata kunci: PHBS, Infeksi nifas, Perilaku kesehatan PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Faktor perilaku memiliki andil 30%-35% terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, sehingga diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Notoatmodjo, 2012) Derajat kesehatan Indonesia harus ditingkatkan mengingat beberapa indicator kesehatan masih belum memuaskan, antara lain Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi yaitu 359/100.000 Kelahiran hidup tahun 2013. Faktor Penyebab tingginya AKI masih beragam antara lain kurangnya pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatannya, tidak mengenali tanda bahaya sehingga terlambat membawa ibu, bayi dan anak kefasilitas kesehatan sehingga muncul berbagai komplikasi. Menurut SDKI tahun 2012 bahwa Angka Kematian Ibu disebabkan karena perdarahan (28%) dan infeksi sebanyak 11% (SDKI, 2012). Di Afrika Selatan penyumbang kematian disebabkan karena infeksi paska salin mencapai 36,5% (Anonymos, 2008). Sedangkan di Indonesia berdasarkan SDKI 2008 bahwa kematian ibu akibat infeksi paska salin mencapai 67%. Evaluasi yang dilakukan pada tahun 2010 menunjukan bahwa cakupan rumah tangga yang ber PHBS baru 44% dari target 50% (Dekpes RI, 2011). Sedangkan pada tahun 2014 target cakupan PHBS dirumah tangga ditetapkan 70% dan pencapaiannya 56,58%. Distribusi pencapaian PHBS di wilayah Indonesia paling buruk adalah di Papua Barat (25,5%) dan paling baik PHBS nya di Sulawesi utara ( 76,6%). Sedangkan di Jawa Barat menduduki peringkat ke 20 dari 34 provinsi (51,4%). Hal ini menunjukan bahwa ketercapaian PHBS di Provinsi Jabar masih rendah bila dibandingkan dengan target (Kemenkes 2015