Daftar Isi:
  • Kementrian Kelautan dan Perikanan menyebutkan bahwa pertumbuhan produksi kerang hijau pada tahun 2006 – 2007 naik 15% dari 10.256 ton menjadi 11.859 ton. Sedangkan produksi kekerangan di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 32.60% per tahun seiring dengan potensi pasar dalam negeri (Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) dan luar negeri (Anonymous, 2015). Namun, Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa saat ini pencemaran di Laut Indonesia telah mencapai 75% yang berasal dari partikel kimia, limbah industri, dan limbah pertanian. Sedangkan pencemaran Laut Jawa 44% berasal dari limbah industri dan 56% dari limbah domestik disepanjang pantai utara Jawa yang mengandung berbagai macam zat salah satunya logam berat (Pb, Cd). Sehingga diperlukan penanganan kandungan timbal pada kerang hijau dengan asam (Chleating agent), salah satunya asam sitrat. Oleh karena itu, peneliti ingin menguji pengaruh lama perendaman kerang hijau dengan larutan jeruk nipis konsentrasi 25% dalam menurunkan kandungan timbal dengan perendaman 30 menit dan 60 menit. Bertujuan ingin mengetahui kandungan timbal, persentase penurunan, dan pengaruh lama perendaman kerang hijau dengan larutan jeruk nipis konsentrasi 25% dalam menurunkan kandungan timbal. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian RAL, sampel diambil homogen dari seluruh populasi. Analisa data menggunakan Kruskal-Wallis menunjukkan ada pengaruh lama perendaman kerang hijau dengan larutan jeruk nipis konsentrasi 25% dalam menurunkan kandungan timbal pada waktu 30 dan 60 menit yakni 3.1734–4.7142 ppm (6.77 %-28.42 %) dan 3.1624–4.5492 ppm (8.96 %-29.28 %). Menurut SNI 7387-2009 sampel dinyatakan tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu, penulis berharap agar peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan dengan konsentrasi dan lama perendaman yang lebih tinggi serta tinjauan–tinjauan lain yang mendukung penelitian.