GAMBARAN KEADAAN GIGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA (PTSW) BUDI PERTIWI BANDUNG

Main Author: PENULIS:ANIS NAWATI ; PEMBIMBING:Drg. Sri Mulyanti, M.Kes. ; PENGUJI 1:Drg. Megananda Hiranya Puteri, M.Kes. ; PENGUJI 2: Drg. Eliza Herjulianti, M.Kes
Other Authors: AGUS SURYANA, S.SOS.
Format: Book STUDENTS RESEARCH PDF
Terbitan: KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN GIGI , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/104
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/f45e64811a7acf081913edf176fb06f2.pdf
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/d06bb8fe5d3e4cf18a8212b8fd20efab.pdf
Daftar Isi:
  • Lansia atau lanjut usia merupakan tahap akhir siklus kehidupan dari perkembangan normal yang dialami dan tidak dapat dihindari oleh setiap individu. Perubahan yang terjadi pada lansia yaitu perubahan fisik, sosial dan psikologis. Perubahan fisiologis rongga mulut pada lansia salah satunya adalah kasus kehilangan gigi. Semakin bertambahnya umur, fungsi normal gigi menjadi berkurang. Menurut WHO (2013), kelompok usia 12 tahun memiliki gigi yang masih berfungsi normal sebesar 99,8%, usia 15 tahun gigi yang masih berfungsi normal 99,6%, usia 18 tahun gigi yang masih berfungsi normal 99,5%, usia 35-44 tahun gigi yang masih berfungsi normal 90,4%, usia 45-54 tahun gigi yang masih berfungsi normal 80,1% dan kelompok usia ≥65 tahun gigi yang masih berfungsi normal hanya 31,4%. Persentase ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya usia, jumlah gigi yang masih berfungsi normal semakin berkurang (Riskesdas, 2013). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Niken-Driyono (2001) menyatakan bahwa gigi yang hilang pada lansia rata-rata sebanyak 21 gigi per orang. Penelitian tersebut menggambarkan bahwa lansia rata-rata memiliki gigi rata-rata 3 sebanyak 9-12 gigi. Sedangkan standar WHO menetapkan bahwa jumlah gigi lansia umur ≥65 tahun memiliki minimal 20 buah gigi berfungsi. Penyebab utama kehilangan gigi lansia di Indonesia adalah karies dan penyakit periodontal (Wibisono & Ghozali, 2010 cit, Ratmini, dkk, 2011)