PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HARGA DIRI REMAJA RETARDASI MENTAL RINGAN MELALUI MODELING PARTISIPAN TEMAN SEBAYA
Main Author: | Ekayamti, Endri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar
, 2020
|
Online Access: |
http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediakeperawatan/article/view/1525 http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediakeperawatan/article/view/1525/pdf http://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediakeperawatan/article/view/1525/pdf_1 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Remaja Retardasi Mental (RM) di masyarakat menunjukkan masalah yang lebih banyak pada keterampilan sosialnya. Berbagai macam masalah bisa terjadi pada remaja RM sehingga keterampilan sosial menjadi penting didalam mengatasi permasalah sehari-hari meraka. Tidak optimalnya keterampilan sosial pada remaja RM dapat mengakibatkan munculnya masalah harga diri rendah. Masa remaja merupan tahap pencarian identitas sehingga perlu di latih dan di didik. Pada masa ini juga remaja perlu dipersiapkan untuk melakukan hubungan sosial di masyarakat, menjalin komunikasi terbuka dengan keluarga, dan mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain pre-post control group, penelitian dilakukan pada 52 remaja RM ringan yang terbagi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dimana kelompok perlakuan diberikan intervensi modeling partisipan dengan bantuan teman sebaya yang dilakukan selama satu bulan. Hasil: Pada uji wilcoxon untuk variabel keterampilan sosial pada kelompok intervensi didapatkan nilai (p=0.000), kelompok kontrol (p=0,015), pada variabel harga diri kelompok perlakuan didapatkan nilai (p=0.000) sedangkan kelompok kontrol (p=0,005). Uji Man-Whitney didapatkan nilai (p=0,005) pada keterampilan sosial dan (p=0,019) pada harga diri yang berarti terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan: Remaja RM dapat diberikan intervensi modeling partisipan melalui contoh model dari teman sebaya untuk meningkatkan keterampilan sosial dan harga dirinya.