HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI SASANA TRESNA WERDHA KARYABAKTI RIA PEMBANGUNAN CIBUBUR TAHUN 2018
Main Authors: | Utomo, Bambang Suprayogi R, Silvanaputri, Destinea |
---|---|
Other Authors: | Siagian, Forman Erwin, Alfarabi, Muhammad, Suryowati, Trini, Sirait, Robert Hotman, Sitompul, Fransiska, Cing, Jap Mai, Sitompul, Yunita RMB |
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
FK UKI
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uki.ac.id/953/1/HUBUNGAN%20GANGGUAN%20PENDENGARAN%20DENGAN%20KUALITAS.pdf http://repository.uki.ac.id/953/ |
Daftar Isi:
- Menurut data dari USA-Nureau of the census, Indonesia diperkirakan akan mengalami pertambahan warga lansia terbesar diseluruh dunia antara tahun 1990-2025, yaitu sebanyak 414%. Sejalan dengan bertambahnya usia harapan hidup orang di indonesia, masalah kesehatan bagi usia lanjut akan semakin banyak, salah satunya adalah gangguan dengar. Pada individu yang berusia lebih dari 65 tahun, sekitar 30% diantaranya mengalami penurunan fungsi pendengaran (presbiakusis) dan setelah usia 75 tahun, angka tersebut meningkat menjadi 50%. Masalah pendengaran dapat berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gangguan pendengaran dengan kualitas hidup pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karyabakti Ria Pembangunan Cibubur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional dengan analisis data bivariate chi square. Teknik sampling pada penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sample sebanyak 48 responden. Responden mengisi dua kuesioner yaitu Hearing Handicap Inventory Elderly-Screening Version (HHIES) dan World Health Organization Quality of Life (WHOQOL-BREF). Dari hasil analisis diperoleh bahwa tidak ada perbedaan proporsi antara kualitas hidup baik dan kurang baik. berdasarkan kualitas pendengaran yang dapat dilihat dari hasil uji statistic fisher yang menunjukkan p value yang tidak bermakna (> 0,05), hal ini berarti bahwa kualitas pendengaran tidak berhubungan dengan kualitas hidup. Prevalensi lansia yang memiliki gangguan pendengaran sebanyak 90%. Prevalensi lansia yang memiliki kualitas hidup baik sebanyak 83%. Tidak terdapat hubungan antara gangguan pendengaran dengan kualitas hidup.