Komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan program penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas di Nagari Solok Ambah Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung
Main Authors: | Febrianti, Moni, ., Erwin, ., Jendrius |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
LPPM STIE Muhammadiah Bandung
, 2020
|
Online Access: |
http://journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/589 http://journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/589/260 |
Daftar Isi:
- The PLPBK community development program is a centralized poverty settlement program to reduce dense areas, slums and poverty. This research is done to see the participatory communication process happens and obstacles affects the action of PLPBK program at Nagari Solok. The research is qualitative research and is analayzed by using participate communication models. The result of this research shows that participate communication process don't occurs in all aspects. The main factor is affected by psychological factor where generally the people of Nagari solok are not critical person and want to accept every decision issue by the city coordinator's team for road construction. The second factor is the characteristic of people's behavior which is the communication behavior of the core team participatory planning (TIPP). The third factor is sociodemographics which that the low level of TIPP education so that it doesn't fully understand the message being conveyed by the team and the group' s less active social security system is seekibh out information about the facility as well as access to the information given by the limited dealers. Furthermore the diving factor behind their program's success, there are ninik mamak's strong role at that nagari.
- Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan yang fokus pada penataan lingkungan untuk mengurangi kawasan padat, kumuh dan miskin. Penelitian ini dilakukan untuk melihat proses komunikasi partisipatif yang terjadi dan hambatan-hambatan yang mempengaruhi proses komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan program PLPBK di Nagari Solok Ambah. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif dan dianalisis menggunakan model komunikasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan proses komunikasi partisipatif tidak terjadi pada seluruh tahapan proses program. Beberapa hambatan selama proses komunikasi yang kemudian mempengaruhi kelancaran komunikasi dalam pelaksanaan Program PLPBK yang utama adalah dipengaruhi faktor psikologis, dimana secara umum masyarakat Nagari Solok Ambah tidak kritis dan menerima setiap keputusan yang ada sehingga pada saat penentuan pembangunan fisik, masyarakat menerima saja usulan yang disampaikan oleh tim koordinator kota (korkot) untuk pembangunan jalan. Faktor karakteristik perilaku khalayak yaitu, perilaku komunikasi Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) dan Badan Keswaayaan masyarakat (BKM) yang tidak aktif mencari informasi tentang PLPBK termasuk juga akses informasi yang diberikan tim korkot terbatas. Sedangkan faktor sosiodemografi adalah tingkat pendidikan TIPP yang rendah sehingga tidak memahami seutuhnya pesan yang disampaikan oleh tim korkot. Sedangkan faktor pendorong keberhasilan terlaksananya program adalah peran ninik mamak yang masih kuat dalam nagari.