PENGARUH KONSENTRASI ASAM SULFAT (H2SO4) DAN HCL TERHADAP WAKTU HIDROLISIS PADA PROSES PEMBUATAN BIOETANOL DARI RUMPUT GAJAH

Main Author: SINTA FRANSISKA, NIM. 122015039
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5983/1/122015039_BAB%20I_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5983/2/122015039_BAB%20II_SAMPAI_BAB%20TERAKHIR.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5983/
Daftar Isi:
  • Bioetanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung selulosa. Bioetanol adalah cairan biokimia yang didapat melalui proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati), selulosa dan glukosa menggunakan bantuan mikroorganisme. Salah satu sumber lignoselulosa yang ada di Indonesia adalah rumput gajah (pennisetum purpureum). Pembuatan bioetanol dari bahan-bahan lignoselulosa hingga menjadi etanol melalui proses utama: hidrolisa, fermentasi dan distilasi (pemurnian). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: proses pretretment NaOH konsentrasi 8, 10, 12, 14 dan 16 %, jenis asam saat hidrolisis yaitu Asam Sulfat dan Asam Klorida, konsetrasi asam: 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5 N dan waktu hidrolisis 120, 150, 180, 210 dan 240 menit. Hasil terbaik dari penelitian ini yaitu menggunakan pretretment konsentrasi NaOH 14 %, hidrolisis asam klorida pada konsentrasi 3 N terhadap waktu 210 menit. Hasil HCL terbaik yaitu 90,5423 % yield. Sedangkan asam sulfat yaitu 77,9560 % yield. Kata Kunci : Rumput gajah, NaOH, H2SO4, HCL, bioetanol