PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN TENGGIRI DENGAN PERENDAMAN ASAM SITRAT BELIMBING WULUH

Main Author: ASTRI HANDAYANI, NIM. 122017058P
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5671/1/122017058P_BAB%20I_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5671/2/122017058P_BAB%20II_SAMPAI_BAB%20TERAKHIR.pdf
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/5671/
Daftar Isi:
  • Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen, yaitu komponen protein utama pada kulit, tulang, kulit jangat, dan jaringan penghubung dari tubuh binatang. Salah satu alternatif sumber gelatin halal yang murah dan mudah didapat adalah tulang ikan terutama tulang ikan tenggiri. Ikan tenggiri ini berpotensi untuk digunakan dalam pembuatan gelatin karena ikan tenggiri merupakan jenis ikan bertulang keras yang mengandung kolagen berkisar antara 15-17%. Asam organik yang digunakan sebagai pengubah serat kolagen menjadi gelatin adalah asam sitrat belimbing wuluh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan yaitu yield, kadar protein, kadar air, kadar abu dan nilai pH. Penelitian ini dilakukan juga pengujian kekuatan gel, viskositas dan kandungan logam yang terkandung dalam gelatin. Proses ekstraksi dilakukan pada suhu 50, 60, 70, 80, dan 90oC masing – masing selama 1, 2, dan 3 jam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dihasilkan gelatin dengan kondisi optimum pada suhu ekstraksi 90oC selama 3 jam dengan % yield sebesar 7,61%, kadar protein sebesar 75,35%, kadar air sebesar 8,91%, kadar abu sebesar 3,63%, dan bernilai pH 6. Didapatkan juga hasil kekuatan gel dan viskositas masing-masing sebesar 60,5365 gbloom dan 30,8368 cPs. Gelatin yang dihasilkan dari penelitian ini mengandung logam seng (Zn) dan tembaga (Cu) masing-masing sebesar 98,23 mg/kg dan 27,37 mg/kg