KORELASI ANTARA INKONTINENSIA URIN DENGAN DERAJAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA TERATAI KM 6 KOTA PALEMBANG
Main Author: | NADYA NATHANIA, 702015048 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2797/1/702015048_BAB%20I_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2797/2/702015048_BAB%20II_SAMPAI_BAB%20TERAKHIR.pdf http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/2797/ |
Daftar Isi:
- Inkontinensia urin didefinisikan sebagai pengeluaran urin tanpa disadari, dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial. Inkontinensia urin lebih sering dijumpai pada usia lanjut. Salah satu dampak dari inkontinensia urin adalah timbulnya masalah fisik pada pasien misalnya kerusakan kulit, dan menyebabkan kondisi psikososial seperti rasa malu, isolasi, menarik diri dari pergaulan dan depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah terdapat korelasi antara Inkontinensia urin dengan derajat depresi pada lanjut usia. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah seluruh lansia yang berusia 60 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Subjek diambil dari Panti Sosial Tresna Werdha Teratai KM 6 Kota Palembang dengan teknik total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner yang dipakai terdiri atas kuesioner diagnosa inkontinensia urin yaitu SSI (Sandvix Severity Index) untuk menilai tingkat inkontinensia dan kuesioner diagnose depresi yaitu GDS (Geriatric Depression Scale). Semua data yang terdapat dalam penelitian ini dianalisis dengan uji korelatif Sommers’d dengan nilai p = 0,000 terdapat korelasi positif antara inkontinensia urin terhadap derajat depresi, dengan kekuatan korelasi (Correlation Coefficient) yaitu 0,370 (korelasi lemah) Kata kunci: Inkontinensia Urin, Depresi