Implementasi Mikoriza Sebagai Sarana Pengetahuan Konservasi Mandiri Lahan Marginal di Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang
Main Authors: | Ambar Susanti; Fakultas Pertanian Universitas KH.A. Wahab Hasbullah, Rohmat Hidayat; Fakultas Pertanian Universitas KH.A. Wahab Hasbullah, Hari Prasetjono; Fakultas Pertanian Universitas KH.A. Wahab Hasbullah |
---|---|
Format: | Peer-reviewed Paper application/pdf Proceeding |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SEMINAR NASIONAL HAYATI
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://conference.unpkediri.ac.id/index.php/hayati/hayati5/paper/view/27 |
Daftar Isi:
- Ketergantungan petani terhadap pupuk kimia anorganik denganpemakaian yang tidak bijaksana dapat menimbulkan degradasikesuburan tanah, keracunan senyawa kimia sintetik, penurunanbiodiversitas dan penurunan populasi mikroorganisme bergunadalam tanah. Perlu dilakukan usaha peningkatan produk pertanianyang mempunyai dasar ekologi, dan biologi, dan kesehatan.Tujuankegiatan pelatihan pemanfaatan pupuk agens hayati Mikoriza,yangdilaksanakan di desa Tanjungwadung Kecamatan Kabuh, Jombang,30 Juli sampai dengan 23 Agustus 2017, adalah sebagai saranapenghubung antara petani dengan akademisi untuk menyampaikaninformasi dan diskusi tentang mikoriza. Manfaat kegiatan ini sebagaisarana agriculture education bagi petani terhadap peningkatankesuburan lahan dengan aplikasi mikoriza sebagai pupuk agenshayati, sehingga mampu menjadi salah satu pemecahan masalahketergantungan terhadap pupuk kimia. Metode kegiatan meliputidiskusi pertanian dan demonstrasi perbanyakan mikoriza denganteknologi tepat guna yang mampu dilakukan oleh petani di lahan.Pemberian kuisioner kepada peserta pelatihan dilakukan sebagaibentuk evaluasi terhadap pengetahuan petani setelah memperolehpelatihan tersebut.Berdasarkan hasil kegiatan diketahui;1) hasilpre-test tentang hama dan penyakit pada tanaman tembakau danbawang merah,yaitu berkisar 60%, dan meningkat 80% saat posttest, 2) pengetahuan tentang pupuk kimia sintetik saat pre-test rata– rata 40%, dan post test 70%, sedangkan 3) pre test tentangmikoriza hanya berkisar 20%, dan post-test 40%. Peserta pelatihancukup mampu mempraktekkan cara perbanyakan mikoriza denganteknologi produksi Mikoriza Arbuskula Vaskular (MAV) tepat gunayang mampu dilakukan oleh petani sendiri di lahan marginal.