Makna Simbolik Wayang Topeng Panji Asmorobangun Studi: di Sanggar Asmorobangun Dusun Kedungmonggo Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang
Main Author: | Iin Roifatul Zanah; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Prodi Pendidikan IPS - Fakultas Ilmu Sosial UM
, 2016
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Pend-IPS/article/view/51492 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Pend-IPS/article/download/51492/38808 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Pend-IPS/article/download/51492/38821 |
Daftar Isi:
- Indonesia memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Setiap kebudayaan memiliki isi pokok yang meliputi tujuh unsur yang salah satunya kesenian. Salah satu bagian dari kebudayaan yang telah diwariskan di lingkungan masyarakat jawa adalah kesenian Wayang Topeng. Kesenian Wayang Topeng tak lepas dari simbol-simbol budaya Jawa yang nampak pada gerakan, pakaian, dan topeng yang dikenakan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana sejarah Wayang Topeng di Dusun Kedungmonggo? (2) Bagaimana karakteristik Wayang Topeng Panji Asmorobangun di Dusun Kedungmonggo? (3) Apa nilai-nilai yang terkandung dalam tokoh Wayang Topeng Panji Asmorobangun di Dusun Kedungmonggo? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Kehadiran peneliti sebagai instrumen utama penelitian. Lokasi penelitian terletak di Dusun Kedungmonggo Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Pemilihan informan dilakukan melalui purposive sampling. Prosedur pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Model analisis data menggunakan model analisis Miles & Huberman. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil yaitu (1) Sejarah Wayang Topeng di Dusun Kedungmonggo sudah ada sejak tahun 1900 pada masa Mbah Serun tetapi perkumpulan seni ini mulai redup. Pada tahun 70an perkumpulan seni Wayang Topeng mulai dirintis kembali oleh Mbah Karimoen yang merupakan cucu dari Mbah Serun. Kegigihannya dalam melestarikan kesenian Wayang Topeng membuahkan hasil, kesenian Wayang Topeng di Dusun Kedungmonggo hingga saat ini terjaga kelestariannya, bahkan sudah memasuki generasi ke lima yaitu Bapak Handoyo (2) karakteristik Wayang Topeng Panji Asmorobangun terlihat dari bentuk visualisasi topeng yang dikenakan. Bentuk alis Blarak Sineret, bentuk mata Liyepan, hidung Pangotan, kumis Kucing Anjlok, bibir Dlimo Mletek, dagu Udan Grimis, Jambang Kembang Njuwet, Jamang Mrapat Jithok, Urna Melati, Sumping Minangkoro. (3) nilai-nilai yang terdapat dalam tokoh Wayang Topeng Panji Asmorobangun yaitu nilai moral dan nilai estetik. Nilai moral mencangkup nilai kepahlawanan, keberanian, kejujuran, kesabaran, kerja keras. Selain nilai tersebut juga terdapat nilai pendidikan, nilai percaya diri, nilai tanggung jawab dan nilai sosial. Saran bagi peneliti selanjutnya karena dalam penelitian ini hanya mampu mengkaji satu tokoh Wayang Topeng diharapkan penelitian selanjutnya mampu mengkaji di luar kajian peneliti.